Langsung ke konten utama

Materi shorof yang paling penting

 Dalam membaca kitab, bukan hanya ilmu nahwu saja yang kita butuhkan. Tetapi ilmu shorof juga perlu kita pelajari mulai dari i'lal, wazan, muthobaqoh, bina dan sighot. Bagian-bagian ini harus kita pelajari juga.


    Yang pertama kali kita pelajari itu adalah, apa sih yang dimaksud dengan ilmu shorof itu?. Ilmu ini membahas perubahan kalimat dari kalimat satu ke kalimat yang lain. Maksudnya bagaimana?. Jadi ketika kita membaca kitab dan ternyata kita tidak tahu, apa sighot dari kalimat tersebut?. Maka kita tidak akan tau juga artinya karena belum bisa memahami sighot tersebut. Oleh karena itu ilmu ini sangatlah penting untuk kita dipelajari.

    Setelah panjang lebar kita membahas ilmu shorof, langsung saja ke pembahasan bagian-bagian yang ada di ilmu tersebut.

    Yang pertama adalah i'lal (إِعْلاَلْ), apa itu i'lal?. I'lal adalah merubah huruf 'ilat (عِلَّةْ) dengan cara mengganti huruf tersebut, membuang dan mendukung huruf tersebut guna untuk meringankan lidah orang Arab dalam membaca kalimat tersebut. Oh iya, perlu diingat huruf illat itu ada 3 yakni ا،و dan ي. Contoh: صَانَ ini ketika sudah dii'lal, kalimat aslinya adalah صَوَنَ huruf illat dari kalimat ini adalah wawu maka untuk meringankan bacaan orang arab wawu tersebut  harus diganti menjadi alif yakni صَانَ. Itu adalah pengertian i'lal.

   Kemudian pengertian yang selanjutnya yakni wazan (وَزَنْ), wazan ini berfungsi untuk membandingkan huruf yang berharakat dengan huruf yang berharakat, huruf yang mati dengan yang mati pada huruf asal dan huruf tambahan. Maksudnya bagaimana?. Jadi langsung ke contoh saja: فَعَلَ kita bandingkan dengan lafad نَصَرَ. Kita tahu bahwa kedua kalimat tersebut sama-sama berharakat fa' da nun nya berharakat, ain da shod nya berharakat, lam dan ro'nya berharakat. Jadi seperti itu lah perbandingan yang dimaksud.

    Kemudian yakni muthobaqoh (مُطَابَقَةْ), muthobaqoh ini adalah pencocokan yakni mencocokan lafadz yang tidak ada dalam kitab tashrif dan dicocokkan lafadz yang ada didalamnya. Contoh: خَلَقَ lafadz ini tidak ada dalam kitab tashrif, kemudian kita cocok kan lafadz yang ada di dalam kitab tersebut yakni نَصَرَ. Seperti itulah pengertian dari muthobaqoh.

     Lalu Yang perlu kita pelajari selanjutnya adalah bina' (بِنَاءْ), bina' adalah bentuk kalimat yang ditinjau dari huruf asal dan urutannya seperti bina shohih, mudhoaf dan lain-lain. Pembagian dalam bina' akan saya jelaskan di part selanjutnya.

     Kemudian sighot ( صِغَةْ) adalah bentuk kalimat yang ditinjau dari segi maknanya saja. Contohnya seperti sighot fi'il madhi, isim mashdar dan lainnya.




    Perlu kita ketahui juga pembagian fi'il menurut shorof itu ada 2 yakni:
1. Fi'il muta'addi (مُتَعَدِّي) adalah fiil yang membutuhkan maf'ul bih, karena tidak hasilnya suatu faidah(secara sempurna) tanpa keberadaan maf'ul bih tersebut atau tidak menghasilkan kefahaman bagi orang yang diajak bicara. Contoh:  أَكَلَ زَيْدٌ اَلْخُبْزَ (zaid makan roti). Pada contoh ini jika tidak menyebutkan maf'ul bih, maka faidah nya tidak berhasil secara sempurna karena ketika diucapkan أَكَلَ زَيْدٌ (zaid makan) orang yang mendengar masih bertanya-tanya apa yang dimakan si zaid, baru setelah ditambahkan maf'ul bih faidahnya berhasil secara sempurna dan tidak membuat orang tersebut bertanya lagi.

2. Fi'il lazim (لاَزِمْ) adalah Fi'il yang tidak membutuhkan maf'ul bih karena sudah bisa memahamkan bagi yang diajak bicara atau hasilnya suatu faidah tanpa maf'ul bih. Contoh: قَامَ زَيْدٌ (zaid berdiri). Pada contoh ini dengan hanya menyebutkan fi'il dan fa'il faidahnya suda sempurna tanpa menyebutkan maf'ul bih dan tidak membuat orang bertanya.

   Cara membedakan fi'il muta'addi dan lazim:
     Biasanya suatu kalimat dihukum sebagai fi'il lazim apabila menunjukkan arti yang dilakukan seluruh anggota badan, seperti: قَامَ، ذَهَبَ، خَرَجَ.
     Dan biasanya setiap kalimat yang menunjukkan arti yang dilakukan satu anggota atau dilakukan hati atau panca indra maka hukumnya muta'addi seperti: ضَرَبَ(memukul), رَأَى( melihat).

    Jadi itu adalah bagian-bagian terpenting dalam ilmu shorof, mungkin bagi yang mau belajar ilmu shorof pelajarilah bagian tersebut, kemudian yang selanjutnya saya akan menjelaskan pembagian dari bina' dan sighot.

Baca juga:













Postingan populer dari blog ini

PERBEDAAN ILMU NAHWU DAN SHOROF

     Kali ini kita akan membahas apa sih perbedaan dari ilmu nahwu dan ilmu shorof?. Perlu kita ketahui bahwa kedua ilmu ini sangatlah penting bagi orang yang ingin bisa membaca kitab kuning atau bisa kita sebut kitab tanpa makna. Mengapa saya mengambil topik ini?. Karena saya ingin membantu para santri yang ingin bisa membaca kitab.       Jadi langsung saja apa sih perbedaan dari kedua ilmu tersebut?.       Kedua ilmu ini kita ibaratkan sepasang kekasih. Jadi harus saling melengkapi,yang laki saya sebut ilmu nahwu dan yang perempuan saya sebut ilmu shorofnya.        Ilmu nahwu adalah ilmu yang membahas ilmu yang pertama kali dibuat untuk menyelamatkan bahasa arab dari kerusakan seperti salah ucap, kefasihannya, dan juga buat mengetahui huruf atau harakat dari kalimat tersebut. Dan orang yang pertama kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad ad-Du'ali dari Bani Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Ali ...

BELAJAR KITAB SAMA SEPERTI MATEMATIKA

  BELAJAR KITAB SAMA SEPERTI MATEMATIKA     Sebelumnya kita logikan belajar kitab dengan matematika. Kita tahu sendiri kan, bagaimana rasanya belajar matematika?. Kata netizen sih ya seperti menghadapi persoalan hidup sulit sekali mencari rumus ini, rumus itu dan lain-lain. Tapi ketika Apa yang dihitung dan dicari hasilnya ketemu tentu kita akan bahagia bukan?. Memang awalnya sulit mencari rumus yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang tepat, tapi jika kita sudah tau kuncinya kita kan mudah mendapatkan hasilnya. Yaps sama seperti kita belajar kitab, perasaan bercampur aduk terkadang rasanya mau menangis, ingin menyerah pokoknya tidak ingin terlibat dengan masalah kitab. Alasan capek maknai, ada yang berasalan kapan sih selesainya kitab ini, nanti ujung-ujungnya dibawa kemana?. Padahal penting bagi kita untuk belajar kitab, kenapa demikian?. Karena ketika ada kyai atau ulama yang mengajak kita ke jalan yang intinya harus ikut ke jalan itu padahal jalan yang ditempuh oleh u...

Cara Memahami Kitab Level Dasar pt 3

Assalamualaikum wr wb  Yaps,lanjut lagi dengan saya yakni dalam kajian cara memahami kitab level dasar jadi jangan bosan-bosan ya jika anda kesusahan tetap berusaha dan berikhtiar. Ibaratnya ketika pisau itu di asah dan menjadi sangat tajam, maka semakin tajam pula yang diperoleh, sama dengan ilmu. Langsung saja ini adalah cara atau part terakhir yakni dibawah ini. Kemudian yang terakhir itu anda harus bisa untuk memperbanyak kosa kata dalam bahasa arab supaya lebih mudah dalam memahami kitab. Di zaman sekarang ini banyak orang-orang yang sulit dalam memahami kitab kuning, karena apa?. Karena mereka kekurangan kosa kata dan ketika orang tersebut memaknai kitab yang gundul atau kitab yang masih kosongan dia itu kesulitan ketika menemui kosa kata yang janggal. Maka dari itu saya menyarankan anda untuk mengetahui atau menghafal kosa kata sebanyak-banyaknya agar tau apa makna dari kitab tersebut. Mungkin ini saja yang bisa saya bantu untuk anda yang belum bisa memahami kitab kuni...