PENGERTIAN KALAM DAN PEMBAGIANNYA
Sebelum kita belajar membaca kitab, alangkah baiknya kita mengenal kalam terlebih dahulu. Karena apa?. Karena kalam itu pendahuluan yang memang sangat penting, sama halnya dengan pengertian KATA di dalam bahasa Indonesia.
Jadi kalam dalam pengertian di kitab jurumiyah, dimana kitab tersebut sangat populer di kalangan pondok pesantren. Yakni الكلام هو اللفظ المفيد مركب بالوضع. Mungkin bagi siapa saja yang baru tau kalimat ini mungkin masih belum paham, Jadi akan saya jelaskan apa yang dimaksud dengan kalam?. Kalam adalah lafad yang memberi kefahaman yang tersusun secara sempurna dan memang sengaja untuk disampaikan
Mungkin kita pisah dulu arti dari pengertian yang dimaksud dari lafad itu apa, kemudian dari tersusun itu yang bagaimana, diucapkan kepada siapa. اللفظ، المفيد, المركب، بالوضع. Oleh karena itu mari kita bahas dan simak sebagai berikut.
• Jadi اللفظ/ lafad adalah pengucapannya itu lewat lisan manusia yang masih dalam keadaan hidup. Bukan berasal dari hewan, jin, dan selainnya.
• Kemudian المركب/ tersusun adalah bahasanya itu tersusun secara rapi dan tidak acak. Seperti jumlah ismiyah yang awalannya dimulai dari isim lalu fi'il kemudian diakhiri huruf dan keterangan atau dhorof, bukan fi'il terlebih dahulu baru isim. Maka urutan tersebut tidak bisa kita jadikan kalam.
• Lalu المفيد/ yang faham adalah apa yang kita ucapkan itu bisa dipahami oleh si pendengar, bukannya omong panjang lebar tetapi omongan kita tidak memahamkan bagi si pendengar maka omongan tersebut tidak bisa kita jadikan kalam yang memahamkan.
• Dan yang terakhir adalah بالوضع/ sengaja diucapkan adalah ucapan yang disampaikan kepada si pendengar itu dalam keadaan sadar atau tidak hilang ingatan seperti dalam keadaan tidur, gila.
Contoh kalam itu seperti ini:جاء زيد من مكة. Yang artinya zaid telah datang dari mekkah. Jadi bisa kita ketahui bahwa si pendegar ini langsung faham apa yang diucapkan oleh pembicara "oh begitu" dan juga si pendengar itu tidak mengeluarkan pertanyaan lagi kepada si pembicara. Maka kalimat tersebut itu bisa kita jadikan kalam.
Kemudian pembagian kalimat/ kalam itu ada 3 yakni isim, fi'il dan huruf. Maksudnya apa sih dari pengertian 3 kalimat tersebut?. Yaps, saya akan menjelaskannya.
• Isim adalah kalau kita sama kan ke dalam bahasa Indonesia adalah kata benda. Jadi mempunyai makna tetapi kata tersebut tidak memiliki waktu. Contoh: كتاب،سيارة. Apakah memiliki waktu kata tersebut misalkan nih sedang buku, telah buku, buku lah. Tidak memahamkan sama sekali bukan, makanya pengertian diatas tadi disebut isim.
• Fi'il adalah kita sama kan lagi ke dalam bahasa Indonesia yakni kata kerja. Jadi kalimat ini mempunyai makna dan juga kata tersebut memiliki waktu. Contoh: ضرب-يضرب-إضرب arti tersebut memiliki waktu dan makna kah kata-kata tersebut?. Kita coba terjemah terlebih dahulu. Telah memukul, sedang memukul, pukul lah. Dari sini kita tau bahwa kata tersebut memahamkan bagi si pendengar. Dan arti itu disebut dengan kalimat fi'il.
• Huruf adalah kita umpamakan lagi ke dalam bahasa Indonesia yakni seperti kata sambung. Yang mana kalimat ini tidak mempunyai makna lagi tidak memiliki waktu. Contoh: من،إلى. Dari kedua contoh ini apakah mempunyai makna dan waktu?. Dari, ke. Jelas bagi yang mendengarkan akan mengalami ketidaktahuan makanya kata tersebut itu disebut dengan huruf karena tidak mempunyai makna dan juga waktu. Akan tetapi beda lagi ketika kalimat tersebut disambungkan dengan isim atau menjadi satu kesatuan. Maka huruf tersebut akan menjadi memahamkan.
Jadi bisa kita ketahui bahwa kalam itu sangat penting untuk pemula yang mau belajar membaca kitab kuning yang tanpa makna. Dan juga kalau bisa belajar sejarahnya terlebih dahulu sebelum kita belajar ilmu nahwu agar kita bisa memperoleh barokah ulama yang mengarang ilmu nahwu terlebih dahulu dan juga dimudahkan dalam belajar kita.
Setelah kita mengetahui tentang kalam dan pembagiannya, selanjutnya yang perlu kita ketahui adalah tentang pembagian isim, fi'il dan huruf. Sangat banyak sekali pembagiannya dan juga perlu kita ketahui bahwa pembagian ini itu sangat penting untuk mendeteksi beberapa kalimat yang ada di kitab kuning. Apakah kalimat ini isim?. Kemudian isim apakah ini?. Ditunggu part selanjutnya.
Baca juga:
