PEMBAGIAN ISIM, FI'IL DAN HURUF PT 2
Lanjut ke pembagian selanjutnya, masih jauh perjalanan kita untuk menguasai kitab kuning sebelum kita faham betul ilmu nahwu. Tetap tenang dan santai dalam belajar.
Jadi pembahasan kali ini adalah melanjutkan part yang kemarin yakni tanda-tanda dari isim makrifat, dan perlu kita ketahui bahwa makrifat itu pasti mabni. Jadi pembagian isim makrifat ini sama seperti pembagian isim mabni.
Jadi tanda dari isim makrifat ini ada 6, yakni:
1. Isim isyaroh (إسم إشارة): yakni isim yang menunjukan isyarat atau petunjuk. Pengi'roban dalam isim ini dihukumi tetap atau mabni yang mana ketika kemasukan tanda rofa', nashob jer isim ini tidak berubah akhirannya. Contoh: هذا أحمد، رأيت هذا. Jadi tetap "hadza" bukan hadzi ataupun hadzu.
2. Isim dhomir (إسم ضمير): isim ini mempunyai arti yakni kata ganti baik kata ganti orang pertama, kedua atau ketiga. Isim ini pengi'robannya sama dengan isim isyaroh. Contoh: أنا،هو،أنت.
3. Isim maushul (إسم موصول): isim yang mempunyai arti kata sambung. Contoh: اللذي، اللذان،اللذين، من،ما.
4. Isim alam (إسم علم): isim yang mempunyai arti nama baik itu nama orang, tempat, hewan. Contoh: مكة،عمر، بقر.
5. Kemasukan ال ta'rif, jadi setiap kalimat yang kemasukan ال maka kalimat tersebut menjadi makrifat bukan lagi nakiroh. Contoh: البقر،الكتاب.
6. Idhofah, dua susunan yang digabung menjadi satu yakni antara mudhof dan mudhof ilaih. Contoh: كتاب الصغير. Jadi mudhofnya itu lafadz كتاب dan mudhof ilaih nya lafadz الصغير. Rumus dari susunan idhofah adalah mudhofnya harus isim nakiroh dan mudhof ilaihnya berupa isim makrifat.
Kemudian setelah panjang lebar membahas pembagian isim, yang selanjutnya yakni pembagian fi'il. Fi'il itu hanya ada 4 bagian saja yakni fi'il madhi, fi'il mudhori, fi'il amr dan fi'il nahi. Apa sih pengertian dari fi'il-fi'il tersebut.
1. Fi'il madhi (فعل ماضي): fi'il atau kata kerja yang mempunyai arti dan waktunya lampau atau sudah dikerjakan. Fi'il ini dihukumi mabni jadi harakat akhirnya tidak berubah-ubah, contoh: نصر،كتب،فعل. Kalimat ini dibaca fathah akhirannya seperti " nashoro, kataba, faala". Karena fi'il madhi ini mabni fathah.
2. Fi'il mudhori' (فعل المضارع): fi'il ini mempunyai arti dan waktunya sedang dikerjakan atau mau dikerjakan. Fi'il ini dihukumi mu'rob atau berubah-ubah harakatnya. Contoh: ينصر،لن ينصرا،لم ينصر. Jadi yang pertama itu dibaca yansuru,kemudian lan yansuro, lam yansur jadi ketiga kalimat itu beda-beda bacaannya.
3. Fi'il amr (فعل أمر): fi'il ini hampir sama dengan mudhori' yakni mempunyai arti dan waktunya sama dengan fi'il mudhori. Cuma kata kerja ini mempunyai arti memerintah dari atasan ke bawahan. Dan fi'il ini dihukumi mabni. Contoh: أفعل،إضرب. Jadi kalimat ini dibaca jazem atau sukun "uf'ul, idrib" karena fi'il ini mabni sukun.
4. Fi'il nahi (فعل نهي): fi'il ini hampir sama pengertiannya dengan fi'il amr yakni mempunyai arti dan waktunya pun sama, akan tetapi yang membedakan adalah fi'il ini memerintah untuk melarang dari atasan ke bawahan. Dan fi'il ini menggunakan huruf "لا" untuk melarang dan juga irob dari fi'il ini sama dengan fiil amr yakni sukun. Contoh: لا يضرب،لايجعل.
Kemudian pembagian yang selanjutnya yakni huruf, dalam pembagian huruf ini banyak sekali. Mungkin bisa saya contohkan saja, karena setiap huruf itu memiliki arti yang berbeda-beda. Contoh: إلى، عن،من،لم،لا dan lain-lain.
Mungkin di artikel-artikel selanjutnya saya akan menjelaskan pembagian huruf beserta fungsinya, ditunggu artikel selanjutnya.
Baca juga:
Cara memahami kitab level dasar pt 1
Cara memahami kitab level dasar 2
Cara memahami kitab level dasar 3
Perbedaan ilmu nahwu dan shorof
Belajar kitab sama seperti matematika
Pengertian kalam dan pembagiannya
Pembagian isim, fi'il dan huruf